Secara
umum, dasar pembentuk jaringan adalah adanya komunikasi antara objek
satu dengan yang lain. Dengan sistem komunikasi yang terstruktur,
objek-objek tersebut akan saling memahami dan terkoneksi. Selain itu,
terdapat konsep berbagi pakai atau sharing. Sharing dapat berupa bagi
pakai resource, data, maupun jalur komunikasinya. Hal yang tidak kalah
penting adalah aturan dalam berkomunikasi, yang disebut protokol. Dengan
memahami aturan-aturan setiap objek, sistem komunikasi akan terbentuk
dengan efisien. Dalam sistem jaringan komputer, semua unsur dasar
jaringan akan saling terintegrasi membentuk sebuah internet working yang
tidak terbatasi oleh letak absolut komputer satu dengan yang lain. Ada
tiga hal yang harus dipahami dalam jaringan komputer, yaitu
standarisasi, protokol, dan konsep berbagi pakai. Unsur terkecil dalam
jaringan komputer adalah komunikasi dari satu titik ke titik yang lain,
atau disebut point to point, di mana pengguna dapat melakukan komunikasi
serta terkoneksi bersama dalam sebuah sirkuit komunikasi.
Koneksi
antara user A dan D direpresentasikan oleh beberapa seri link dan AB.
BC dan CD, di mana setiap link terkoneksi dengan dua entitas atau node.
Pada sirkuit point to point, setiap node menyediakan panel koneksi
sederhana antara dua link atau sirkuit transmisi.
Saat
user yang terkoneksi semakin banyak, ketersediaan sirkuit (switching)
sudah tidak memungkinkan lagi untuk melakukan bagi pakai atau sharing.
Untuk menanggulangi hal ini, jaringan komunikasi data dikembangkan lebih
lanjut agar dapat dipergunakan untuk melakukan pertukaran informasi.
Beberapa teknik switching antara lain switching sirkuit, switching
message. dan switching paket. Setiap metode switching tersebut
membutuhkan sharing fasilitas komunikasi antar pengguna (end system),
dan setiap peralatan yang digunakan pada setiap node (intermediate
system) dipakai untuk mengganti panel koneksi pada metode point to
point. Akhirnya jaringan akan terbentuk menjadi bermacam-macam link,
yang terdiri atas beberapa jalur. Komunikasi data dalam jaringan
tersebut harus dapat menyeleksi jalur yang tepat pada koneksi yang
dibutuhkan.
Terdapat
tiga pendekatan untuk menghasilkan waktu jeda yang minimum. yaitu
menggunakan switching sirkuit, switching message, dan switching paket.
Performa switching tersebut tergantung pada kekuatan, kecepatan, dan
nilai koneksi yang tersedia.
Protokol Komunikasi
Setelah memahami sirkuit komunikasi, hal yang penting dalam sebuah jaringan adalah aturan pertukaran data atau protokol komunikasinya. Data dapat Anda bayangkan sebagai informasi satu dimensi dari bit-bit sinyal digital yang membentuk pola tertentu dan dipahami sebagai kode bahasa mesin komputer. Data tersebut akan disegmentasikan dalam beberapa bagian yang membentuk suatu blok data. Gambar 2-3 Bentuk Satu Dimensi Data Diinterpretasikan Sebagai Blok Protokol komunikasi mendefinisikan aturan-aturan dalam mengirim blok¬blok data dari satu node jaringan ke node yang lain. Satu blok data disebut Protocol Data Unit (PDU). Protokol biasanya didefinisikan dalam tingkatan-tingkatan layer (dengan referensi model OSI) yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Spesifikasi protokol terdiri dari operasional protokol serta bagaimana implementasinya. Spesifikasi protokol terdiri dari tiga paket antara lain:
• Definisi dari format Protocol Control Infromation (PCI) menggunakan bentuk PDU Header.
• Definisi prosedur untuk transmisi dan menerima Protocol Data Unit (PDU).
• Definisi layanan yang disediakan oleh layer protokol.
Pertukaran
data pada PDU terbagi menjadi dua bagian, yaitu header (PCI) dan
Service Data Unit (SDU). Protokol tidak untuk mendefinisikan atau
memaksa bagian data untuk ditempatkan di SDU, akan tetapi hanya berisi
format di PCI yang digunakan untuk mendefinisikan field serta bagaimana
caranya agar pola-pola bit tersebut dapat diinterpretasikan.
Protokol juga mendefinisikan prosedur yang digunakan untuk menentukan bagaimana PDU dapat diproses saat ditransmisikan serta diterima pada node yang menerimanya. Prosedur ini akan menentukan nilai valid dari field PCI, dan suatu tindakan akan dilakukan pada saat penerimaan nilai PCI yang didasarkan pada informasi kontrol yang telah tersimpan. Prosedur-prosedur yang diterapkan dalam sebuah protokol meliputi:
• Recovery dari terjadinya kesalahan (Prosedur checkpoint dan prosedur go -back-n)
• Pengaturan aliran data • Segmentasi • Pemilihan layanan access point • Manajemen koneksi
Protokol
biasanya diimplementasikan dengan cara menuliskan sejumlah program atau
proses yang akan berkomunikasi ke pihak lain menggunakan antrean dan
pemanggilan fungsi. Untuk memastikan operasi dad protokol tersebut,
biasanya membutuhkan satu atau lebih timer atau pewaktu. Untuk
menjalankan atau menghentikan timer, protokol biasanya menggunakan
interface sistem operasi pada komputer tersebut. Interface ini juga
digunakan untuk meminta atau merequest buffer kosong untuk mengirimkan
PDU dan melepaskan buffer kembali apabila sudah tidak dibutuhkan oleh
protokol.
Protokol
secara umum digambarkan dalam arsitektur layer model referensi dari
OS1. Abstraksi detail dari protokol dan kemudahan deskripsi layanan yang
disediakan oleh layer tersebut dibutuhkan untuk layer-layer di
bawahnya.
Komunikasi Peer to Peer
Layer protokol dapat didefinisikan sebagai jalan operasional komunikasi antarlayer-layer yang independen, yang disebut ‘peer to peer’ dan merupakan hal yang sangat penting dalam model referensi OS1. Setiap layer akan menyediakan sebuah protokol untuk melakukan komunikasi antartitik. Saat sebuah paket dikirimkan dalam sebuah layer, sebuah header yang berisi Protocol Control Information (PCI) akan ditambahkan pada data tersebut untuk dapat dikirimkan. Pada terminologi OSI, paket data keseluruhan (Payload) disebut PDU atau Protocol Data Unit. Paket yang telah terbentuk, Service Data Unit (SDU), akan dialirkan menggunakan layanan access point ke layer di bawahnya. Kemudian seluruh paket data beserta heademya akan dikirimkan menggunakan layanan pada protokol layer yang paling bawah.
Kita
akan lebih mudah memahami pemaketan data jika menggunakan analogi
pengiriman surat. Surat merupakan paket data yang telah siap dikirimkan
atau dapat dikatakan bahwa proses pemaketan beberapa unsur seperti
kertas, amplop, dan perangko merupakan sebuah Protocol Data Unit. Kertas
merupakan tempat data atau Service Data Unit-nya, yang tentunya harus
diberi alamat tujuan. Untuk memudahkan pendataan, beberapa informasi
(Protocol Control Information/PCI) seperti alamat tujuan, identitas
pengirim, jenis surat yang dikirimkan, serta berbagai tambahan-tambahan
informasi yang lain, akan dituliskan di dalam amplop.
Pada
kasus tersebut, entitas dan protokol transport akan berkomunikasi
secara end to end menggunakan layanan jaringan layer di bawahnya.
Komunikasi peer to peer antar-end system akan digantikan oleh protokol
komunikasi.
Pada
layer data link, komunikasi akan saling bertukar menggunakan layanan
physical layer. Komunikasi akan terjadi pada bagian protokol layer data
link yang kemudian akan mengoneksikan sistem tersebut, baik Intermediate
System atau End System.
Pada
kenyataannya, tidak ada data yang secara langsung berhubungan dari
layer N+1 sistem mesin satu ke layer N+1 sistem mesin yang lain, kecuali
pada layer paling bawah yaitu layer N. Setiap layer hanya akan
mengontrol informasi, kemudian melewatkannya dengan segera ke layer di
bawahnya. Saat sudah mencapai layer paling bawah, data baru dapat
ditransformasi ke sistem lain. Pada layer paling bawah akan terjadi
komunikasi secara fisik dengan
Komunikasi Antarsistem Model OSI
Informasi akan ditransfer dari software aplikasi sebuah sistem komputer ke aplikasi sistem lainnya melewati setiap layer pada model OSI. Sebagai contoh. aplikasi software di sistem A mempunyai informasi yang akan ditransmisikan ke aplikasi software sistem B, sehingga program aplikasi di sistem A akan melewatkan informasi ke layer aplikasi (Layer 7) di sistem A tersebut. Selanjutnya, layer aplikasi akan melanjutkan informasi tersebut ke layer di bawahnya, yaitu layer presentasi (Layer 6), kemudian melakukan relay data ke layer session (Layer 5) hingga menuju ke layer fisikal Layer 1).
Pada
layer fisikal, informasi akan ditempatkan pada media jaringan fisik
kemudian dikirimkan melintasi media jaringan ke sistem B. Layer fisikal
akan memindahkan informasi dan media fisik ke layer data link (Layer 2),
yang juga dilewatkan ke layer network (Layer 3), dan seterusnya hingga
mencapai layer aplikasi (Layer 7) pada sistem B. Selanjutnya, layer
aplikasi sistem B akan menampilkan informasi pada program aplikasi
penerima, sehingga selesailah proses komunikasi tersebut.
\ Interaksi Antarlayer Secara umum, sebuah layer dalam model OSI akan melakukan proses komunikasi dengan 3 layer yang lain, yaitu layer di atasnya, di bawahnya, dan layer yang sama pada sistem tujuan di mana informasi dikirimkan. Sebagai contoh, layer data link di sistem A akan melakukan komunikasi dengan layer network dan layer fisiknya serta berkomunikasi dengan data link di sistem B.
Salah
satu layer akan berkomunikasi satu dengan yang lain menggunakan layanan
yang telah disediakan pada layer kedua. Layanan yang di¬sediakan oleh
layer terdekatnya akan membantu komunikasi dengan layer pada sistem
komputer lain. Tiga elemen dasar yang ada pada layanan layer tersebut
adalah service user, service provider, dan service accessess point
(SAP). Pada konteks ini, service user pada layer OSI adalah permintaan
layanan dari layer OSI terdekat.
Service provider adalah layer OSI yang menyediakan layanan untuk melayani service user. Layer OSI dapat menyediakan layanan untuk beberapa service user. SAP merupakan lokasi konseptual di mana salah satu layer OSI dapat meminta layanan ke layer OSI yang lain.
Pertukaran Informasi
Dalam model OSI, ketujuh layer tersebut menggunakan beberapa bentuk pengontrolan informasi (Control Information) untuk saling berkomunikasi dengan layer yang sama pada sistem komputer yang lain. Control Information berupa permintaan dan instruksi pertukaran data antarlayer. Control Information berupa header dan trailer, atau dapat diibaratkan sebagai kepala dan rangkaian yang mengikutinya. Header dan trailer akan selalu disertakan pada setiap layer di bawahnya, atau sering disebut
pengkapsulan
atau encapsulated. Penjelasan mengenai encapsulated dapat dianalogikan
dengan surat. Surat terdiri dan selembar kertas atau lebih, yang berisi
tulisan dengan format tertentu untuk mempermudah menjelaskan kepada
siapa surat tersebut ditujukan. Lembaran kertas tersebut tidak mungkin
langsung dikirimkan apabila tidak dibungkus terlebih dahulu dengan
amplop yang akan dilabeli perangko dan ditulisi alamat tujuan dan si
pengirim. Proses penambahan amplop dan perangko serta alamat tujuan dan
pengirim inilah yang dinamakan proses encapsulated data. Setelah amplop
yang berisi surat siap dikirimkan, selanjutnya amplop dapat dimasukkan
di bis surat atau langsung dibawa ke kantor pos. Di kantor pos, surat
akan dikelompokkan sesuai alamat tujuan, kemudian dibungkus kembali
dengan bungkus yang lebih besar untuk mempermudah pengangkutan, satu
bungkus untuk satu daerah tujuan.
Proses
amplop, pembungkusan, pengepakan, dan pengangkutan merupakan proses
penambahan header dan trailer pada tingkatan layer di posisi bawah layer
berikutnya hingga ke layer paling bawah (fisik). Proses pengepakan dan
penambahan bungkus tidak mungkin dilakukan pada layer-layer di atasnya
sebab semakin ke atas, bungkus tersebut akan dibuka dan dibuang untuk
mengambil informasi di dalamnya yang memang dibutuhkan oleh layer yang
semakin ke atas.
Masing-masing
layer tersebut akan saling berkomunikasi secara virtual melalui
protokol dalam bahasa dan layer yang sama. Data hanya akan
dikomunikasikan melalui kontak fisik layer yang paling bawah. Hal yang
paling penting adalah relasi antara komunikasi virtual dan komunikasi
aktual serta perbedaan antara protokol dan interfacenya. Diagram
pertukaran data akan lebih memperjelas mekanisme pertukaran data, baik
yang melibatkan komunikasi virtual serta aktual maupun perbedaan
protokol dan interfacenya.
Data
tersebut akan dikirimkan ke layer bawahnya melalui interface, hingga
layer 4. Selanjutnya, layer 4 akan memecah data tersebut dalam unit-unit
yang lebih kecil untuk mempermudah proses transformasi data, di mana
setiap unit data akan diberikan sebuah header. Header ini berisi
informasi pengatur, misal jumlah unit dan urutannya, sehingga penerima
akan dapat menyusun kembali data unit tersebut berdasarkan informasi
header. Setiap melalui layer di bawahnya akan ditambahkan header
informasi untuk tujuan yang sama hingga pada layer 2. Untuk
mempersiapkan transformasi data melalui jalur fisik (informasi aktual)
akan ditambahkan trailer, yaitu media pengangkut yang akan dialirkan
melalui transmisi media fisik.
Arsitektur Jaringan Wireless
Arsitektur jaringan komputer terdiri dan protokol dan komponen yang dibutuhkan dalam menjalankan sebuah aplikasi. Salah satu standar jaringan yang telah dibahas pada bagian depan buku ini adalah arsitektur model referensi dan Open System lnterconect atau OS1. Standarisasi model referensi 0S1 juga sangat berguna dalam menggambarkan beberapa standar jaringan serta interoperabilitasnya termasuk dalam jaringan wireless.
Secara garis besar, fungsional ketujuh layer model referensi OS1 adalah:
Layer
1 — Physical Layer. Layer ini secara fisik terkoneksi satu dengan yang
lain dan menyediakan transmisi aktual dan informasi melalui media, baik
wired maupun wireless. Layer ini merupakan aliran dan bit (binary digit 1
dan 0) berupa denyut elektris, sinyal radio, atau sinar cahaya yang
melalui jaringan pada level elektrikal dan mekanikal. Layer ini
merupakan layer secara hardware yang bertugas untuk mengirim dan
menerima data pada sisi pembawa (carrier) temiasuk pengkabelan. kartu,
bentuk port koneksi, serta aspek fisik Iainnya.
Layer
2 — Data Link Layer. Pada layer ini paket-paket data akan di enkode dan
didekode menjadi susunan bit-bit. Data tersebut dipecah menjadi
frame-frame data, kemudian ditransmisikan dan diurutkan.
Selanjutnya, pengaturan sinkronisasi frame akan diproses jika terjadi kesalahan baik pada pengirim maupun penerima. Layer data link terbagi menjadi dua sublayer, yaitu Media Access Control (MAC) dan Logical Link Control (LLC). Sublayer MAC akan mengatur bagaimana komputer di jaringan mendapatkan akses data serta permission-nya untuk kemudian melakukan proses transmisi. Sublayer LLC akan mengatur sinkronisasi layer, aliran data, dan melakukan pemeriksaaan apabila terjadi kesalahan. Jaringan wireless biasanya menyertakan koordinasi akses melalui media udara dan bagaimana proses recovery apabila terjadi kesalahan saat perambatan data dari pengirim maupun penerima data.
Layer
3 — Network. Layer ini menyediakan proses penentuan rute paket di
jaringan dan pengirim ke penerima. Layer ini juga menyediakan beberapa
teknologi untuk melakukan switching dan routing, membuat path secara
logika yang disebut sirkuit virtual, dan melakukan transmisi
data dan node ke node. Proses routing berguna untuk memastikan bahwa paket data tersebut terkirim pada arah yang benar untuk tujuan tertentu. Protokol seperti Internet Protocol (IP) beroperasi pada layer ini. Selain proses routing, proses yang dilakukan oleh layer ini adalah proses forwarding, metode pengalamatan, intemetworking, penanganan kesalahan, mengontrol tabrakan data, dan proses pengurutan paket.
Layer
4 – Transport. Layer ini juga disebut layer host to host atau end to
end, artinya layer ini menyediakan proses transfer data secara
transparan antar-end system (host) serta bertanggung jawab terhadap
metode rocovery kesalahan end to end. Layer ini juga memunyai fungsi
sebagai pengatur aliran data serta selalu mernastikan kelengkapan data
saat dilakukan proses transfer. Contoh protokol yang beroperasi pada
layer ini adalah Transmision Control Protocol (TCP).
Layer
5 – Session. Layer ini berfungsi untuk membentuk, mengatur, dan
menghentikan koneksi antaraplikasi. Layer ini akan mengatur koordinasi,
menghentikan percakapan antarsistem, pertukaran data, dan dialog
antaraplikasi. Pada model wireless middleware, sebuah pengatur akses
akan bertugas menyediakan bentuk konektivitas pada jaringan wireless
tersebut. Jika terjadi interferensi pada jaringan wireless, layer ini
akan melakukan penundaan komunikasi hingga interferensi tersebut hilang.
Layer
6 – Presentation Layer. Layer ini bertugas melakukan negosiasi
sintaks-sintaks transfer data untuk layer aplikasi dan berfungsi sebagai
peneijemah di antara data format yang berlainan. Layer ini akan
melaku¬kan translasi serta proses pengkodean untuk mewakili data saat
ber¬komunikasi pada sistem yang dikembangkan oleh vendor yang berlainan,
sehingga layer dan enkripsi data akan dikirimkan melintas jaringan
tanpa hares selalu mempertimbangkan permasalahan kompatibilitas.
Layer
7 – Application Layer. Layer ini menyediakan komunikasi antara user
dengan layanan komunikasi standar seperti traansfer dan e¬mail. Beberapa
software yang berjalan di atas layer ini adalah Simple Mail Transfer
Protocol (SMTP), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), dan File Transfer
Protocol (FTP).
Kombinasi
layer pada arsitektur jaringan di atas mendefinisikan fungsionalitas
yang sama pada jaringan wireless. Akan tetapi, jaringan
wireless hanya diimplementasikan secara langsung pada layer terbawah model OSI. Sebagai contoh, sebuah wireless NIC (Network Interface Card) diimplementasikan pada fungsi layer physical (phy) dan layer data link. Akan tetapi, perhatian ke layer di atasnya sangat diperlukan untuk memastikan apakah aplikasi beroperasi secara efektif pada jaringan wireless.
Sinyal Digital Informasi
Data merupakan tipe informasi yang akan dimediasi jaringan dan disimpan pada sebuah komputer dan dapat dipanggil kembali dan tempat penyimpanannya. Pada jaringan wireless, transfer data dari satu komputer ke komputer yang lain telah menjadi sistem standar bagi pengembangan jaringan pada umumnya. Data yang ditransfer meliputi pesan-pesan email, file, halaman web, file multimedia, bahkan percakapan suara. Pada sistem komunikasi wireless, data akan disimbolkan ke dalam kode tertentu yang berbentuk sinyal elektris, radio, dan sinar. Pembawa sinyal than membawa informasi tersebut melalui sistem dan satu titik ke tempat lain. Bentuk sinyal, apakah berupa sinyal digital atau analog, akan tergantung pada lokasi di mana sistem tersebut berada.
Sinyal
digital biasanya berupa biner, dan secara umum sexing disebut binary
digit atau binary data. Binary atau biner merupakan sistem yang hanya
mengenal angka 0 dan 1. Salah satu keuntungan sinyal digital adalah
kemudahannya dalam melakukan regenerasi sinyal. Sinyal akan merambat
melalui media udara, sehingga kemungkinan akan terjadi inter¬ferensi
serta noise yang akan memengaruhi performa kekuatan sinyal ini. Untuk
mengulang sinyal diperlukan sirkuit digital yang akan mendeteksi dan
membangkitkan denyut barn secara digital pada periode waktu tertentu.
Sirkuit tersebut akan membentuk denyut barn sama persis dengan pesan
asli yang diterima. Dengan demikian, sinyal digital dapat dikirimkan
dalam jarak yang sangat jauh melalui beberapa repeater yang secara
periodik akan mengontrol integritas dari informasi tersebut.
Berikut ini beberapa karakteristik yang penting pada sinyal digital, di mana istilah ini akan selalu digunakan.
Data
rate. Data rate berhubungan dengan kecepatan transfer sinyal digital
melalui jaringan wireless. Data rate pada sebuah sinyal digital akan
memberikan pandangan apakah data dapat dikirimkan dan satu titik ke titik yang lain, dan akan mengidentifikasi jumlah bandwidth efektif pada media, sehingga dapat menyuplai dan mendukung keberadaan sinyal digital.
Data
rate sebuah sinyal adalah total jumlah bit yang ditransmisikan
ber-hubungan dengan waktu yang diperlukan untuk melakukan pengiriman.
Unit umum yang digunakan untuk mengukur bit rate adalah bits per second
(bps). Sebagai contoh, dalam satu detik terdapat 1.000.000 sinyal,
sehingga data rate sinyal adalah 1.000.000 dibagi satu detik sama dengan
1.000.000 bit per detik atau 1Mbps.
Troughput.
Pada dasamya troughput sama dengan data rate, akan tetapi secara umum
perhitungan troughput meniadakan bit-bit tambahan (overhead) yang
dimasukkan pada saat komunikasi terjadi. Tidak ada standar untuk
menampilkan troughput, tetapi biasanya Iroughput merupa¬kan informasi
aktual yang dikirimkan melalui jaringan. Troughput mem¬berikan akurasi
dalam representasi performa dan efisiensi jaringan ter¬utama pada
jaringan wireless. Semakin tinggi troughput, akan semakin balk performa
jaringan. Troughput dapat dikatakan sebagai perbandingan persentase
antara input dan output data pada jaringan wireless.
Overhead
dalam data ini biasanya berupa header pada setiap frame, field-field
yang berisi kontrol kesalahan, frame pengenal, dan transmisi ulang
karena terjadi kesalahan. Akibatnya, infonnasi menjadi terbebani dan
trafik akan melambat. Jika dalam sebuah jaringan memunyai data rate 11
Mbps, tetapi troughput aktual sinyal digitalnya hanya berkisar
setengahnya atau sekitar 5 Mbps, maka overhead akan diabaikan.
Udara Sebagai Media Pertukaran Data
Pada jaringan wireless, media yang digunakan sebagai antarmuka atau interface adalah media udara. Spat peralatan komputer akan mengirimkan informasi melalui jaringan wireless, langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan negosiasi koneksi terhadap komputer remote-nya menggunakan fungsi-fungsi di layer transport dan session. Setelah komputer mendapatkan koneksi, peralatan komputer akan mengirimkan data dalam bentuk digital ke NIC (Network Interface Card) wireless. Selanjutnya, NIC wireless akan mengirimkan frame yang berisi informasi.penyesuaian pada standar tertentu, seperti standar IEEE 802.11 (akan dibahas pada bab selanjutnya) ke remote komputer atau pada access point.
NIC
wireless akan mengirimkan data dan mengonversinya menjadi frekuensi
radio analog sebelum mentransmisikan data melalui antena. Media ini
tidak mengenal informasi dalam bentuk digital karena pengiriman data
dilakukan melalui media udara. Konversi ini akan mengakibatkan
terjadinya modulasi. Setelah terjadi modulasi, sinyal akan merambat
melalui media udara dan akan diterima oleh NIC wireless tujuan. Proses
selanjutnya adalah proses demodulasi, yaitu proses penerimaan data untuk
selanjutnya dimanipulasi agar informasinya dapat digunakan pada
layer-layer selanjutnya.
|
Minggu, 09 Oktober 2011
Konsep Dasar Pertukaran Data Di Jaringan Komputer
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar