KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT,
karena dengan rahmat dan karuni-Nyalah kami dapatmenyelesaikan
Laporan Subnetting Pusdik Bekang Cimahi ini.Laporan ini dibuat guna memenuhi
Tugas dari Mata Pelajaran Produktif Kompetensi KeahlianTeknik Komputer dan
Jaringan,yaitu Diagnosa LAN. Laporan ini juga diperuntukan sebagai
referensipembelajaran untuk siswa – siswa lainnya dalam mempelajari
subnetting.Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih terhadap semua pihak yang
telah menyumbangkanwaktu, tenaga dan pikirannya guna membantu penyelesaian
laporan ini. Semoga dapat digunakansebagaimana mestinyaCimahi, November 2011Tim
Penyusun
BAB IPENDAHULUANA. Latar
Belakang
Laporan Subnetting Pusdik Bekang Cimahi
ini dibuat untuk melengkapi salah satu tugas matapelajaran
Diagnosa LAN, yaitu Perencanaan Subnetting.Berdasarkan
pengundian lokasi perencanaan subnetting, kelompok kami, yaitu kelompok 3harus
melakukan perencanaan subnetting di Instansi Militer.Selain itu, tugas perencanaan subnetting ini juga dapat menjadi
indicator pemahaman kamiterhadap materi subnetting yang dipelajari di
mata pelajaran Diagnosa LAN.Namun, dari beberapa
alasan di atas, hal utama yang melatarbelakangi kegiatan kami iniadalah
untuk memenuhi Tugas Akhir Semester I Mata Pelajaran Diagnosa LAN.
B. Tujuan
-
Siswa dapat memahami konsep subnetting, baik CIDR maupun
VLSM
-
Siswa mampu menerapkan pemahaman tentang subnetting di
lapangan.
-
Siswa dapat meneliti dan mencari informasi suatu jaringan
computer.
-
Siswa dapat menentukan perencanaan subnetting yang efisien
dari segi alokasi alamat yang
digunakan dan sesuai kebutuhan jaringan.
2
BAB IILANDASAN TEORIA. IP
Address
IP Address terdiri dari bilangan biner
sepanjang 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Tiapsegmen terdiri atas 8 bit yang berarti memiliki nilai desimal dari 0 –
255. Range address yang bisadigunakan
adalah dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai dengan11111111.11111111.11111111.11111111. Jadi, ada sebanyak
232 kombinasi address yang bisadipakai diseluruh
dunia (walaupun pada kenyataannya ada sejumlah IP Address yang digunakanuntuk
keperluan khusus). Jadi, range address di atas dapat diubah menjadi address
0.0.0.0 sampaiaddress 255.255.255.255. Nilai desimal dari IP Address inilah
yang dikenal dalam pemakaian sehari-hari.IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network
(bit-bitnetwork/network bit) dan bagian host (bit-bit host/host bit).
Bit network berperan dalam identifikasisuatu
network dari network yang lain, sedangkan bit host berperan dalam identifikasi
host dalamsuatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang
sama memiliki bit networkyang sama.
Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/networknumber, sedangkan sisanya untuk host. Garis
pemisah antara bagian network dan host tidak tetap,bergantung kepada
kelas network.Ada 3 kelas address yang utama
dalam TCP/IP, yakni kelas A, kelas B dan kelas C. Perangkatlunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis
kelas ini dengan menguji beberapa bitpertama dari IP Address. Penentuan
kelas ini dilakukan dengan cara berikut :
Jika bit pertama dari IP Address adalah
0, address merupakan network kelas A. Bit ini dan 7bit
berikutnya (8 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 24 bit terakhir
merupakanbit host. Dengan demikian hanya ada
128 network kelas A, yakni dari nomor 0.xxx.xxx.xxxsampai 127.xxx.xxx.xxx,
tetapi setiap network dapat menampung lebih dari 16 juta (2563)host (xxx
adalah variabel, nilainya dari 0 s/d 255).
Jika 2 bit pertama dari IP Address adalah 10, address
merupakan network kelas B. Dua bit inidan 14
bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 16 bit terakhirmerupakan
bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 16 ribu network kelas B (64 x
256),yakni dari network 128.0.xxx.xxx – 191.255.xxx.xxx.
Setiap network kelas B mampumenampung lebih dari 65 ribu host (2562).
Jika 3 bit pertama dari IP Address
adalah 110, address merupakan network kelas C. Tiga bitini dan 21 bit
berikutnya (24 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 8 bit
terakhirmerupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 2 juta network
kelas C (32 x 256 x256), yakni dari nomor 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx.
Setiap network kelas C hanyamampu menampung sekitar 256 host.Selain ke tiga kelas di atas, ada 2 kelas lagi
yang ditujukan untuk pemakaian khusus, yakni kelasD dan kelas E. Jika 4 bit pertama
adalah 1110, IP Address merupakan kelas D yang digunakan untukmulticast
address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi (bedakan
denganpengertian network address yang
mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai bersamasuatu network). Salah satu penggunaan multicast
address yang sedang berkembang saat ini di
3Internet adalah untuk
aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host(multipoint),
menggunakan Multicast Backbone (MBone). Kelas terakhir adalah kelas E (4 bitpertama
adalah 1111 atau sisa dari seluruh kelas). Pemakaiannya dicadangkan untuk
kegiataneksperimental.Jenis kelas
address yang diberikan oleh kooordinator IP Address bergantung kepada kebutuhaninstansi
yang meminta, yakni jumlah host yang akan diintegrasikan dalam network dan
rencanapengembangan untuk beberapa tahun mendatang. Untuk perusahaan, kantor
pemerintah atauuniversitas besar yang
memiliki puluhan ribu komputer dan sangat berpotensi untuk tumbuhmenjadi jutaan komputer, koordinator IP Address
akan mempertimbangkan untuk memberikankelas A. Contoh IP Address kelas A yang
dipakai di Internet adalah untuk amatir paket radio seluruhdunia, mendapat IP
nomor 44.xxx.xxx.xxx. Untuk kelas B, contohnya adalah nomor 167.205.xxx.xxxyang
dialokasikan untuk ITB dan jaringan yang terkait ke ITB dibawah koordinator
Onno W. Purbo.
Address Khusus
Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada
beberapa jenis address yang digunakanuntuk keperluan khusus dan tidak boleh
digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah :
Network Address
Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada
jaringan Internet. Misalkanuntuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35.
Tanpa memakai subnet, networkaddress dari host ini adalah 167.205.0.0. Address
ini didapat dengan membuat seluruh bithost pada 2 segmen terakhir menjadi 0.
Tujuannya adalah untuk menyederhanakaninformasi routing pada Internet. Router
cukup melihat network address (167.205) untukmenentukan kemana paket tersebut
harus dikirimkan. Contoh untuk kelas C, networkaddress untuk IP address
202.152.1.250 adalah 202.152.1.0. Analogi yang baik untukmenjelaskan fungsi
network address ini adalah dalam pengolahan surat pada kantor pos.Petugas
penyortir surat pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat
(tidakperlu membaca seluruh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus
ditempuh surattersebut. Pekerjaan “routing” surat-surat menjadi lebih cepat.
Broadcast Address
Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang
harus diketahui olehseluruh host yang ada pada suatu network. Seperti
diketahui, setiap paket IP memilikiheader alamat tujuan berupa IP Address dari
host yang akan dituju oleh paket tersebut.Dengan adanya alamat ini, maka hanya
host tujuan saja yang memproses paket tersebut,sedangkan host lain akan
mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paketkepada seluruh
host yang ada pada networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuatreplikasi
paket sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat danbeban
kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh
karenaitu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat
broadcast, makaseluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut.
Konsekuensinya,seluruh host pada network yang sama harus memiliki address
broadcast yang sama danaddress tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP
Address untuk host tertentu. Jadi,sebenarnya setiap host memiliki 2 address
untuk menerima paket : pertama adalah IPAddressnya yang bersifat unik dan kedua
adalah broadcast address pada network tempathost tersebut berada. Address
broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host padaIP Address menjadi 1.
Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2,broadcast
addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address
tersebutdibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca
255.255). Jenisinformasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.
4
Netmask
Adalah address yang digunakan untuk melakukan masking /
filter pada proses pembentukanrouting supaya
kita cukup memperhatikan beberapa bit saja dari total 32 bit IP Address.Artinya
dengan menggunakan netmask tidak perlu kita memperhatikan seluruh (32 bit) IPaddress
untuk menentukan routing, akan tetapi cukup beberapa buah saja dari IP address
ygkita perlu perhatikan untuk menentukan kemana packet tersebut dikirim.Kaitan antara host address, network address,
broadcast address & network mask sangat eratsekali – semua dapat dihitung
dengan mudah jika kita cukup paham mengenai bilangan Biner. Jikakita
ingin secara serius mengoperasikan sebuah jaringan komputer menggunakan
teknologi TCP/IP &Internet, adalah
mutlak bagi kita untuk menguasai konsep IP address tersebut. Konsep IP
addresssangat penting artinya bagi routing jaringan Internet. Kemampuan untuk
membagi jaringan dalamsubnet IP address
penting artinya untuk memperoleh routing yang sangat effisien & tidakmembebani
router-router yang ada di Internet
6
BAB IIIDESKRIPSI
OBSERVASIDAN PERENCANAANSUBNETTINGA. Deskripsi Observasi
Pada penelitian kali ini, kami melakukan
observasi dan perencanaan subnetting di PusatPendidikan
Perbekalan dan Angkutan Cimahi (Pusdik Bekang). Pusdik Bekang adalah salah satu
pusatpendidikan militer yang terbesar di
Kota Cimahi. Pusdik ini juga merupakan instansi militer yangmenggunakan
jaringan computer yang cukup kompleks. Hal ini dikarenakan dalam kegiatan
belajar,instansi ini sudah menggunakan metode e-learning yang berbasis web yang
dikelola oleh KomandoPendidikan dan Latihan (Kodiklat) Bandung.Dalam
melakukan observasi ini, kami mengalami dua kendala yang cukup berarti.
Pertama, PihakPudik Bekang melalui Kapt.
Affandi menyatakan bahwa kami tidak bias mendapatkan IP addressyang dibutuhkan
untuk melakukan perencanaan subnetting. Hal ini merupakan langkah
preventif yang diambil oleh pihak Pusdik Bekang Cimahi untuk menghindari
adanya gangguan dari pihak luarmaupun
peretas jaringan. Untuk mengatasi hal ini, maka kami menggunakan
Custom IP
untukmelakukan perencanaan subnetting. Kedua, dikarenakan
kami tidak mendapat izin untuk mengaksesgedung e-learning dan gedung lainnya,
maka kami hanya bias melakukan perencanaan subnetting diMarkas Komando (Mako)
Pusat Pendidikan Perbekalan dan Angkutan (Pusdik Bekang) Cimahi.
B. Tempat Observasi
Nama Tempat : Pusat Pendidikan Perbekalan
dan Angkutan (Pusdik Bekang) CimahiAlamat : Jl. Gatot
Subroto no. 7 - Kota Cimahi.
C. Waktu Pelaksanaan Observasi
Hari : Jum’atTanggal : 11 November 2011Pukul : 14.00 s/d 17.00Lokasi : Pusat
Pendidikan Perbekalan dan Angkutan (Pusdik Bekang) Cimahi
7
D. Metode Observasi
Menggambar topologi Markas Komando
Pusat Pendidikan Perbekalan dan
Angkutan(Pusdik Bekang) Cimahi.
Menentukan IP yang digunakan untuk perencanaan subnetting.
Melakukan subnetting dengan metode VLSM agar jaringan dapat
digunakan denganseefisien mungkin.
8
BAB IIIHASIL OBSERVASIA. Topologi Jaringan
Berdasarkan hasil analisa dan informasi
dari Bapak Widi (Network Administrator) mengenaitopologi Markas Komando (Mako) Pusat Pendidikan Perbekalan dan Angkutan
(Pusdik Bekang)Cimahi, gambar topologi yang kami
dapatkan adalah sebagai berikut :
B. Alokasi IP Address
Dikarenakan alasan keamanan, kami tidak
mendapatkan IP address asli dari Pusdik BekangCimahi.
Oleh karena itu kami menyusun IP address yang kami kira sesuai dengan topologi
PusdikBekang Cimahi. Berikut adalah alamat selengkapnya :Server Markas Komando : 10.72.8.2/8Router Utama : eth0 (Mengarah ke server) : 10.72.8.1/8eth1 (Mengarah ke workstation) : 192.168.1.1/24Workstation A1 : 192.168.1.2/24Workstation A2 : 192.168.1.3/24Workstation
A3 : 192.168.1.4/24Workstation A4 : 192.168.1.5/24Workstation A5 : 192.168.1.6/24Workstation
A6 : 192.168.1.7/24Workstation A7 : 192.168.1.8/24Workstation A8 : 192.168.1.9/24Workstation
A9 : 192.168.1.10/24Workstation A10
: 192.168.1.11/24Workstation A11 : 192.168.1.12/24Workstation A12 : 192.168.1.13/24Workstation
A13 : 192.168.1.14/24
11
Subnet A :
Network Address : 192.168.1.0/28Workstation A1 : 192.168.1.2/28Workstation A2 : 192.168.1.3/28Workstation
A3 : 192.168.1.4/28Workstation A4 : 192.168.1.5/28Workstation A5 : 192.168.1.6/28Workstation
A6 : 192.168.1.7/28Workstation A7 : 192.168.1.8/28Workstation A8 : 192.168.1.9/28Workstation
A9 : 192.168.1.10/28Workstation A10
: 192.168.1.11/28Workstation A11 : 192.168.1.12/28Workstation A12 : 192.168.1.13/28Workstation
A13 : 192.168.1.14/28Broadcast Address
: 192.168.1.15/28
Subnet B :
Network Address : 192.168.1.16/29Workstation B1 : 192.168.1.18/29Workstation B2 : 192.168.1.19/29Workstation
B3 : 192.168.1.20/29Workstation B4 : 192.168.1.21/29Workstation B5 : 192.168.1.22/29Broadcast Address : 192.168.1.23/29
Hasil ping antar subnet :
12
BAB IVKESIMPULAN
Setelah mencoba dua perencanaan subnetting
tersebut, kami berkesimpulan bahwa duabuah subnetwork tidak bisa memiliki satu
konsentrator yang sama. Maka, kami menambahkansatu buah
switch untuk Subnet B.Dalam jaringan seperti
ini, subnetting sangat diperlukan untuk mengurangi jumlah IPaddress yang tidak
terpakai. Karena, jika dibiarkan akan ada kemungkinan IP address itudigunakan
oleh pihak yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan kelemahan dari
suatu jaringan komputer.
13
BAB VPENUTUP
Akhir kata, kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada Allah SWT dan seluruh pihak yangterlibat
dalam penyelesaian perencanaan subnetting ini.Kami
sadari bahwa dalam laporan ini terdapat banyak ketidaksempurnaan dari segi
konten,kami mohon maaf atas ketidaknyamanan dalam membaca laporan ini. Semoga
ini dapat menjadisebuah pengalaman yang bersifat konstruktif pada masa
mendatang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar