Kamis, 12 Januari 2012

Pemrograman Web Dengan PHP

Seperti telah PCplus janjikan sebelumnya, rubrik pemrograman kali ini akan diisi dengan pemrograman web dengan menggunakan skrip PHP. Jika Anda selama ini mengikuti terus pembahasan ASP, maka mungkin tidak sulit buat Anda untuk mulai mempelajari PHP. Bagi Anda yang merupakan pemula dalam pemrograman juga tidak perlu kuatir, karena PCplus akan berusaha menjelaskan penggunaan skrip PHP ini sesederhana mungkin.
Skrip PHP ini merupakan saingan berat dari ASP. Pada dasarnya memang cara kerja kedua bahasa pemrograman khusus web tersebut memiliki kesamaan, yaitu skrip yang disisipkan pada HTML dan dijalankan oleh web server. Perbandingan dari kedua skrip tersebut akan diberikan pada tabel berikut ini:
ASP
PHP
Sistem Operasi
Windows
Unix dan variannya (termasuk Linux, HP-UX, Solaris, FreeBSD), Windows, Mac OS, RISC OS, dan mungkin ada yang lain.
Web Server
PWS, IIS
Apache, PWS, IIS, Netscape dan iPlanet servers,
Oreilly Website Pro server, Caudium, Xitami,
OmniHTTPd, dan mungkin ada yang lain.
Pemilik Lisensi
Microsoft
Open Source (GPL)
Bahasa Skrip
VBScript, JScript
Mirip C atau JavaScript
Akses database
Dapat
Dapat
Output berupa gambar Tidak dapat
Dapat
Objek Built-in
Ada
Tidak ada
Delimiter
, , , atau dengan tag

Yang harus diperhatikan adalah perbandingan tersebut dilakukan dalam keadaan standar, artinya tanpa penambahan komponen atau modul apapun ke dalam masing-masing bahasa skrip. Perbandingan ini tidak bermaksud mengunggulkan yang satu dan merendahkan yang lain karena toh masing-masing punya kelebihan dan kekurangan.
Nah, sekarang untuk memulai belajar PHP ini apa saja yang dibutuhkan? Berikut ini adalah
daftar perangkat – baik keras maupun lunak – yang perlu Anda siapkan untuk belajar PHP:

1 unit komputer yang cukup kuat untuk menjalankan sistem operasi Windows
9x/NT/2000/XP dengan PWS/IIS atau Linux dengan Apache/Xitami web server.

Modul PHP.

Web browser (boleh apa saja).

Teks editor (boleh apa saja).
Dalam memberikan tutorial tentang PHP ini, PCplus menggunakan dua sistem operasi, yaitu Windows 98 dan Linux Red Hat 8.0. Pada sistem Windows 98 PCplus menggunakan PWS sebagai web server sedangkan pada Linux Red Hat 8.0 PCplus menggunakan web server Apache.
Yang pertama PCplus akan memberikan tutorial bagaimana menjalankan PHP di Linux RH 8.0. Mula-mula Anda harus menginstall modul Apache dan modul PHP di Linux Anda. Anda tidak perlu bersusah payah karena kedua modul tersebut telah tersedia pada CD instalasi RedHat dalam bentuk rpm. Bila perlu tambahkan modul MySQL karena nantinya akan kita bahas juga mengenai koneksi database. Setelah modul-modul tersebut Anda install, buatlah supaya service MySQL dan httpd (Apache) diload saat sistem booting. Caranya adalah dengan login sebagai root dan mengetikkan setup dari shell sebagai berikut:
# setup
Dengan mengetikkan setup tersebut maka akan muncul aplikasi tool setup utility. Pilih system services dan tekan tombol Run Tool. Aktifkan service httpd dan mysqld dengan menekan tombol spasi hingga muncul tanda * di depan pilihan httpd dan mysqld.
Langkah berikutnya adalah mengedit file php.ini yang terletak di /etc. Jika Anda lebih menyukai delimiter daripada delimiter dengan alasan lebih praktis, maka edit bagian short_open_tag menjadi on. Jika Anda menyukai delimiter ASP (), maka edit bagian asp_tags menjadi on. Kemudian edit bagian doc_root dengan memberi nilai “/var/www/html”. Direktori /var/www/html adalah root direktori dari web server Apache.
Untuk masalah delimiter PHP, jika nantinya aplikasi Anda hendak didistribusikan ke web server lain yang mungkin di luar pengawasan Anda sebagai developer, maka sebaiknya Anda menggunakan delimiter atau tag … , karena tidak semua web server mengenal short tag . (Pada artikel-artikel di PCplus selanjutnya dipilih short tag dengan pertimbangan lebih praktis.)
Setelah semua itu selesai, restart sistem Anda. Untuk memeriksa apakah instalasi PHP telah
berhasil, buatlah sebuah file teks yang isinya sebagai berikut:
Simpan dengan nama info.php dan letakkan pada direktori /var/www/html. Jalankan sebuah web browser dan ketikkan http://localhost/info.php pada bagian address. Jika browser memberikan tampilan seperti pada gambar 1, maka berarti instalasi Anda berhasil.
Untuk distro Linux yang lain, yang mungkin saja tidak tersedia modul Apache dan PHP pada CD instalasinya, maka Anda dapat mendownload source code Apache dan PHP untuk kemudian menginstallnya pada sistem Anda. Berikut adalah petunjuk singkat bagaimana menginstall kedua modul tersebut pada distro Linux Anda.
Jika tersedia file rpm untuk Apache, maka langkah yang harus diambil adalah sebagai berikut:
# rpm -ivh apache-x.x.x.i386.rpm
Simbol x.x.x merupakan bilangan yang menunjukkan versi dari apache yang digunakan.
Selain itu harus diinstal pula paket development apache.
# rpm –ivh apache-devel-x.x.x.i386.rpm
Setelah itu langkah selanjutnya adalah instalasi PHP. Copykan file ditribusi php-x.x.x.tar.gz atau php- x.x.x.tar.bz2 ke sebuah direktori sementara, misalnya /temp. Setelah itu ikutilah langkah-langkah berikut:
# cd /temp
# gunzip php-x.x.x.tar.gz atau bzip2 –d php-x.x.x.tar.bz2
# tar -xvf php-x.tar
# cd php-4.x.x
# ./configure –with-apxs
# make
# make install
Edit file php.ini dan sesuaikan dengan konfigurasi Linux Anda.
Edit file httpd.conf atau srm.conf dan tambahkan:
AddType application/x-httpd-php .php
Langkah terakhir adalah merestart Apache.
# /etc/rc.d/init.d/httpd restart
Bagi Anda yang menggunakan distribusi Linux tertentu, mungkin tidak tersedia paket Apache atau paket Apache developmentnya dalam bentuk rpm. Untuk itu instalasi harus dilakukan dengan mengkompilasi source code paket Apache. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
# gunzip apache_1.3.x.tar.gz
# tar xvf apache_1.3.x.tar
# gunzip php-x.x.x.tar.gz
# tar xvf php-x.x.x.tar
# cd apache_1.3.x
# ./configure –prefix=/www
# cd ../php-x.x.x
# ./configure –with-mysql –with-apache=../apache_1.3.x –enable-track-vars
# make
# make install
# cd ../apache_1.3.x
# ./configure –activate-module=src/modules/php4/libphp4.a
# make
# make install
# cp php.ini-dist /usr/lib/php.ini
Edit file php.ini dan sesuaikan dengan konfigurasi Linux Anda.
Edit file httpd.conf atau srm.conf dan tambahkan:
AddType application/x-httpd-php .php
Untuk penggunaan PHP di Windows 98/NT/2000 mula-mula Anda harus menginstall PWS/IIS terlebih dahulu. PWS terletak pada CD original Windows 98 pada folder x:add-onspws dengan x adalah drive cdrom Anda. Jalankan file setup.exe dan ikuti petunjuk yang ada. Sedangkan IIS umumnya sudah terinstall untuk Windows NT/2000. Untuk Windows XP, PCplus mohon maaf karena belum berkesempatan untuk mencobanya. Web server IIS kemungkinan besar hanya dapat berjalan pada Windows XP Profesional dan sampai saat ini PCplus hanya menggunakan Windows XP Home.
Setelah itu Anda dapat mendownload modul PHP for Windows di situs www.php.net. Ada dua macam modul PHP yang disediakan, yaitu paket distribusi lengkap PHP dalam bentuk zip dan paket installer PHP dalam bentuk executable meskipun tidak semua fitur disediakan. Kami sarankan Anda download paket installer saja karena ukurannya yang jauh lebih kecil dan dirasa sudah mencukupi untuk belajar PHP. Jalankan installer tersebut dan ikuti langkah-langkahnya.
Setelah modul PHP terinstall, editlah file php.ini yang terletak di folder windows Anda (umumnya di c:windows). Yang perlu diedit adalah bagian doc_root, berilah nilai “c:wwwroot” dan bagian cgi.force_redirect diubah menjadi off, karena fitur ini hanya berlaku untuk web server Apache.
Terakhir adalah memeriksa setting PWS/IIS Anda. Pastikan bahwa home directory web server
Anda memiliki akses execute.
Untuk memeriksa hasil instalasi Anda, cara yang sama dengan pemeriksaan hasil instalasi di
Linux dapat dilakukan, yaitu membuat file teks berisikan fungsi phpinfo() sebagai berikut:
Simpan dengan nama info.php dan letakkan di folder c:wwwroot. Jalankan web browser Anda dan ketikkan http://localhost/info.php. Jika instalasi berhasil, maka Anda akan mendapatkan hasil seperti pada gambar 2.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah, sekalipun modul PHP juga tersedia untuk versi Windows, akan tetapi ada beberapa fitur-fitur tertentu dari PHP yang hanya dapat berjalan under Linux/UNIX, karena bagaimanapun bahasa skrip ini aslinya dikembangkan di atas Linux/UNIX. Pada artikel-artikel mendatang jika ada pembahasan mengenai fitur PHP yang ternyata tidak dapat berjalan di atas sistem operasi Windows maka PCplus akan memberitahukannya.
Selamat belajar PHP
# cp php.ini-dist /usr/lib/php.ini

Web Server

Pengertian Web Server

Web server merupakan software yang memberikan layanan data yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman - halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML

Macam - macam Web Server diantanya:

Apache Web Server - The HTTP Web Server
1.Apache Tomcat
2.Microsoft windows Server 2003 Internet Information Services (IIS)
3.Lighttpd
4.Sun Java System Web Server
5.Xitami Web Server
6.Zeus Web Server

Namun web yang terkenal dan yang sering digunakan adalah Apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS).

Cara kerja web server :

1. Cara kerja Web Server Web server merupakan mesin dimana tempat aplikasi atau software beroperasi dalam medistribusikan web page ke user, tentu saja sesuai dengan permintaan user.

2. Hubungan antara Web Server dan Browser Internet merupakan gabungan atau jaringan Komputer yg ada di seluruh dunia. Setelah terhubung secara fisik, Protocol TCP/IP (networking protocol) yg memungkinkan semua komputer dapat berkomunikasi satu dengan yg lainnya. Pada saat browser meminta data web page ke server maka instruksi permintaan data oleh browser tersebut di kemas di dalam TCP yg merupakan protocol transport dan dikirim ke alamat yg dalam hal ini merupakan protocol berikutnya yaitu Hyper Text Transfer Protocol (HTTP). HTTP ini merupakan protocol yg digunakan dalam World Wide Web (WWW) antar komputer yg terhubung dalam jaringan di dunia ini. Untuk mengenal protocol ini jelas sangan mudah sekali dimana setiap kali anda mengetik http://… anda telah menggunakannya, dan membawa anda ke dunia internet. Data yg di passing dari browser ke Web server disebut sebagai HTTP request yg meminta web page dan kemudian web server akan mencari data HTML yg ada dan di kemas dalam TCP protocol dan di kirim kembali ke browser. Data yg dikirim dari server ke browser disebut sebagai HTTP response. Jika data yg diminta oleh browser tidak ditemukan oleh si Web server maka akan meninbulkan error yg sering anda lihat di web page yaitu Error : 404 Page Not Found.

Hal ini memberikan cita rasa dari suatu proses yang tridimensional, artinya pengguna internet dapat membaca dari satu dokumen ke dokumen yang lain hanya dengan mengklik beberapa bagian dari halaman-halaman dokumen (web) itu. Proses yang dimulai dari permintaan webclient (browser), diterima web server, diproses, dan dikembalikan hasil prosesnya oleh web server ke web client lagi dilakukan secara transparan. Setiap orang dapat dengan mudah mengetahui apa yang terjadi pada tiap-tiap proses. Secara garis besarnya web server hanya memproses semua masukan yang diperolehnya dari web clientnya.


Web Server Apache

Apache merupakan web server yang paling banyak dipergunakan di Internet. Program ini pertama kali didesain untuk sistem operasi lingkungan UNIX. Namun demikian, pada beberapa versi berikutnya Apache mengeluarkan programnya yang dapat dijalankan di Windows NT. Apache mempunyai program pendukung yang cukup banyak. Hal ini memberikan layanan yang cukup lengkap bagi penggunanya. Beberapa dukungan Apache :

1. Kontrol Akses.
Kontrol ini dapat dijalankan berdasarkan nama host atau nomor IP

2. CGI (Common Gateway Interface)
Yang paling terkenal untuk digunakan adalah perl (Practical Extraction and Report Language), didukung oleh Apache dengan menempatkannya sebagai modul (mod_perl)

3. PHP (Personal Home Page/PHP Hypertext Processor);
Program dengan metode semacam CGI, yang memproses teks dan bekerja di server. Apache mendukung PHP dengan menempatkannya sebagai salah satu modulnya (mod_php). Hal ini membuat kinerja PHP menjadi lebih baik

4. SSI (Server Side Includes)


Web server Apache mempunyai kelebihan dari beberapa pertimbangan di atas :

1. Apache termasuk dalam kategori freeware.
2. Apache mudah sekali proses instalasinya jika dibanding web server lainnya seperti NCSA, IIS, dan lain-lain.
3. Mampu beroperasi pada berbagai platform sistem operasi.
4. Mudah mengatur konfigurasinya. Apache mempunyai hanya empat file konfigurasi.
5. Mudah dalam menambahkan peripheral lainnya ke dalam platform web servernya.


Fasilitas atau ciri khas dari web server Apache adalah :


1. Dapat dijadikan pengganti bagi NCSA web server.
2. Perbaikan terhadap kerusakan dan error pada NCSA 1.3 dan 1.4.
3. Apache merespon web client sangat cepat jauh melebihi NCSA.
4. Mampu di kompilasi sesuai dengan spesifikasi HTTP yang sekarang.
5. Apache menyediakan feature untuk multihomed dan virtual server.
6. Kita dapat menetapkan respon error yang akan dikirim web server dengan menggunakan file atau skrip.
7. Server apache dapat otomatis berkomunikasi dengan client browsernya untuk menampilkan tampilan terbaik pada client browsernya. Web server Apache secara otomatis menjalankan file index.html, halaman utamanya, untuk ditampilkan secara otomatis pada clientnya.
8. Web server Apache mempunyai level-level pengamanan.
9. Apache mempunyai komponen dasar terbanyak di antara web server lain.
10. Ditinjau dari segi sejarah perkembangan dan prospeknya, Apache web server mempunyai prospek yang cerah. Apache berasal dari web server NCSA yang kemudian dikembangkan karena NCSA masih mempunyai kekurangan di bidang kompatibilitasnya dengan sistim operasi lain. Sampai saat ini, web server Apache terus dikembangkan oleh tim dari apache.org.
11. Performasi dan konsumsi sumber daya dari web server Apache tidak terlalu banyak, hanya sekitar 20 MB untuk file-file dasarnya dan setiap daemonnya hanya memerlukan sekitar 950 KB memory per child.
12. Mendukung transaksi yang aman (secure transaction) menggunakan SSL (secure socket layer).
13. Mempunyai dukungan teknis melalui web.
14. Mempunyai kompatibilitas platform yang tinggi.
15. Mendukung third party berupa modul-modul tambahan.
Web Server Litespeed

Litespeed web server merupakan teknologi baru yang diciptakan untuk menggantikan Apache Web Server di masa mendatang. Litespeed menurut hasil riset mempunyai kelebihan yaitu 50% lebih cepat dalam memproses PHP dan lebih cepat 6x dibandingkan Apache Web Server.

Ini dia beberapa detail kelebihan Litespeed Web server:

* Performa PHP mampu meningkat 50%
* Mampu melebihi performa Apache hingga 6x lebih cepat
* Pembatasan validasi HTTP request
* Anti DDoS
* Pencegahan System Overloading
* Recover dari kegagalan secara langsung dan otomatis
* Kompatibel dengan Cpanel, Plesk dan direct admin
* Dukungan kompatibilitas dengan mod_security request filtering
* Kompatibel dengan Apache .htaccess
* dll
Web Server Nginx

Nginx dengan cepat memberikan konten statis dengan penggunaan efisien sumber daya sistem.Hal ini dapat menyebarkan dinamis HTTP konten di jaringan menggunakan FastCGI handler untuk script , dan dapat berfungsi sebagai perangkat lunak yang sangat mampu penyeimbang beban

Nginx menggunakan asynchronous -event pendekatan untuk menangani permintaan yang diprediksi memberikan kinerja yang lebih bawah beban, kontras dengan Apache HTTP server model yang menggunakan berulir atau proses yang berorientasi pada pendekatan-permintaan penanganan.


Fitur



    Handling of static files, index files, and auto-indexing
    Reverse proxy with caching
    Load balancing
    Fault tolerance
    SSL support
    FastCGI support with caching
    Name- and IP-based virtual servers
    FLV streaming
    MP4 streaming, using the MP4 streaming module
    Web page access authentication
    gzip compression
    Ability to handle more than 10000 simultaneous connections
    URL rewriting
    Custom logging
    Server-side includes


Web Server IIS

Internet Information Service (IIS) adalah komponen yang dapat digunakan untuk mengelola web, File Transfer Protocol (FTP), Ghoper, dan NNTP. Komponen IIS terdapat pada sistem operasi Windows NT ,Windows 2000, Windows XP, 7 dan Windows Server 2003.

Pada Windows 98, supaya dapat mengelola Web diperlukan komponen Personal Web Server (PWS) walaupun tidak terdapat fasilitas untuk FTP. PWS juga merupakan bagian dari IIS.  Komponen PWS terdapat pada CD master Windows 98 dan terletak pada direktori \add-ons\pws. Instalasi PWS dapat dilakukan dari <Drive CD ROOM>:\ADD-ONS|PWS|SETUP.

Komponen pendukung IIS antara lain :

    1. Protocol jaringan TCP/IP.
    2. Domain Name System (DNS).
    3. Direkomendasikan untuk menggunakan format NTFS demi keamanan.
    4. Software untuk membuat situs web, salah satunya Microsoft FrontPage.

Pada pembahasan Internet Information Service ini, yang banyak dibahas adalah Internet Information Service yang terdapat pada Windows 2000 Server dan hanya terbatas pada Files Transfer Protocol (FTP) dan web saja.



Diantara pilihan webserver yang disediakan baik dan buruknya kami akan jelaskan sebagai berikut ini :

Apache  
No     Kelebihan dan Kekurangan
1     Open Source
2     Proses instalasinya mudah
3     Mudah untuk dikustomisasi (Apache hanya punya 4 file konfigurasi) ataupun menambah
peripheral dalam web servernya
4     Bisa digunakan di berbagai platform mesin dari mainframe sampai embedded system
5     Ada komunitas yang besar sehingga mudah mencari solusinya jika ditemukan masalah
6     Mudah dicari di internet
7     Server Apache otomatis berkomunikasi dengan clientnya untuk mendapatkan tampilan web
terbaik
8     Keamanannya bagus dan bisa menggunakan SSL (Secure Socket Layer)
9     Tidak bisa mengatur load seperti IIS sehingga akan terus memfork proses baru sampai dalam
batas yang diijinkan OS. Akan memudahkan penyerang karena RAM akan cepat habis
10     Mudah diserang oleh DoS (pada Apache versi 1.3 dan versi 2 sampai versi 2.0.36)
11     Apache tidak memproses karakter kutip dalam string Referrer dan User-Agent yang
dikirimkan oleh Client. Ini berarti Client dapat memformulasi inputnya secara hati-hati untuk
merusak format baris log akses

IIS   
No     Kelebihan dan Kekurangan
1     Lebih kompatibel dengan Windows karena memang IIS adalah keluaran Microsoft
2     Unjuk kerja untuk PHP lebih stabil, handal, dan cepat
3     Adanya kemampuan diagnostik untuk pelacakan kesalahan (bisa dikustomisasi)
4     Untuk platform .NET, user hanya bisa menggunakan IIS
5     Memiliki score tertinggi dari web server lainnya untuk masalah bug
6     Tidak gratis (web server berbayar)
7     Port 80 (Port untuk layanan web) sangat mudah diserang oleh cracker
8     Keamanan file log juga sangat mudah ditembus sehingga system password pun akan mudah
didapatkan

NGINX  
No     Kelebihan dan Kekurangan
1     Performanya yang tinggi, stabil, memiliki banyak fitur
2     Mudah dikonfigurasi
3     Menggunakan hanya sedikit sumberdaya pada server
4     Tidak bergantung kepada thread untuk melayani klien
5     Belum support IPV6
6     Update/patchnya versi terbarunya lama keluar
7     Fast-CGInya tidak berfungsi maximal
8     Pemakainya tidak sebanyak Apache atau IIS (komunitasnya tidak sebanyak Apache atau IIS)

Sumber : World Friend Indonesia

Tipe Data Yang Terdapat Pada PHP

Tipe Data Integer

Tipe ini meliputi semua bilangan bulat dengan range -2,147,483,648 sampai +2,147,483,647 pada platform 32bit. PHP juga akan mengkonversi secara otomatis bila suatu bilangan berada diluar range tersebut ke dalam tipe data floating point. Tipe ini juga dapat dinyatakan dalam bentuk oktal (berbasis 8), desimal (berbasis 10), heksadesimal (berbasis 16). Seperti dalam contoh berikut :

$oktal = 031;
$desimal = 25;
$heksadesimal = 0×10;

Tipe Data Floating Point

Tipe ini biasa digunakan dalam bilangan pecahan namun bisa juga bilangan desimal. Tipe ini memiliki range 1.7E-308 sampai 1.7E+308. Dapat dinyatakan dalam bentuk bilangan desimal atau dalam bentuk pangkat. Seperti contoh dibawah ini :

$desimal = 0.25;
$pangkat = 15.0E-2

Tipe Data String

Tipe data string dinyatakan dengan mengapitnya menggunakan tanda petik tunggal (‘ ‘) atau tanda petik ganda (” “). Perbedaan dari penggunaan keduanya adalah dengan tanda petik tunggal kita tidak dapat menggunakan variable dan escape sequence handling bersama dalam suatu kalimat. Seperti contoh :

$var=”tanda”;
echo “1. Contoh $var ini dapat digunakan”;
echo ’2. Contoh $var ini tidak dapat digunakan’;

output ;

1. Contoh tanda ini dapat digunakan
2. Contoh $var ini tidak dapat digunakan

Tipe Data Array

Tipe ini dapat mengandung satu atau lebih data juga dapat diindeks berdasarkan numerik atau string. Ia juga mendukung multiarray dimensi dan membolehkan semua datanya berbeda tipe data. Seperti contoh :

$array[] = 1;
$array[] = “2″;
$array[] = ’3′;
$array[] = ‘X’;
$mobil[sedan] = “Timor”;
$mobil[station] = “Kijang”;
$mobil[pickup] = “Zebra”;

for ($n=0; $n < 5; $n++) {
echo “variable \$array[$n] bernilai : ‘$array[$n]‘”;
}

echo “
variabel \$mobil[sedan] bernilai : ‘$mobil[sedan]‘
variabel \$mobil[station] bernilai : ‘$mobil[station]‘
variabel \$mobil[pikcup] bernilai : ‘$mobil[pickup]‘”;

Tipe Data Object

Tipe data object dapat berupa bilangan, variable atau fungsi. Object dibuat dengan tujuan agar para programmer terbiasa dengan OOP, meski fasilitas ini masih minim. Seperti contoh :

class Mobil {
var $jenis = “Mobil Sedan”;
function ganti_mobil($jenis) {
$this->jenis = $jenis;
}
}

$mobil = new Mobil;
echo $mobil->jenis;
$mobil->ganti_mobil(“Mobil Station”);
echo “<br>”.$mobil->jenis;

Dan berikut uraian singkatnya :

Integer
integer merupakan tipe data yang berguna untuk menyimpan bilangan bulat, bukan desimal. Sebagai contoh 1,2,-1, dll.
Floating point number atau tipe data real
nach kalau tipe data ini biasanya digunakan untuk menyimpan nilai desimal. Tipe data ini fungsinya kebalikan dari tipe data integer. Contoh nilai desimal adalah 0,1; 0,2; dll.
String
Tipe data string digunakan untuk menyimpan karakter, angka, atau bisa juga digunakan untuk menyimpan kalimat atau gabungan dari angka dan kalimat.
Boolean
tipe data boolean digunakan untuk menyimpan nilai true atau false. Biasanya tipe data ini mayoritas digunakan untuk melakukan pengecekan kondisi pada php. Biasanya digunakan pada if-else statement (untuk keterangan dan cara penggunaan if-else statement akan dijelaskan di kemudian hari). Beberapa nilai yang dianggap sebagai FALSE oleh php adalah sebagai berikut
  • string FALSE (dapat berupa huruf besar semua atau huruf kecil semua)
  • nilai integer 0
  • nilai real 0.0
  • empty string
  • nilai NULL


Tipe Data Yang Terdapat Pada PHP

PHP memiliki 4 tipe data sebagai berikut :
  • Integer
  • Floating point number atau tipe data real
  • String
  • Boolean
Berikut Penjelasannya :

Integer
integer merupakan tipe data yang berguna untuk menyimpan bilangan bulat, bukan desimal. Sebagai contoh 1,2,-1, dll.
Floating point number atau tipe data real
nach kalau tipe data ini biasanya digunakan untuk menyimpan nilai desimal. Tipe data ini fungsinya kebalikan dari tipe data integer. Contoh nilai desimal adalah 0,1; 0,2; dll.
String
Tipe data string digunakan untuk menyimpan karakter, angka, atau bisa juga digunakan untuk menyimpan kalimat atau gabungan dari angka dan kalimat.
Boolean
tipe data boolean digunakan untuk menyimpan nilai true atau false. Biasanya tipe data ini mayoritas digunakan untuk melakukan pengecekan kondisi pada php. Biasanya digunakan pada if-else statement (untuk keterangan dan cara penggunaan if-else statement akan dijelaskan di kemudian hari). Beberapa nilai yang dianggap sebagai FALSE oleh php adalah sebagai berikut :
  • string FALSE (dapat berupa huruf besar semua atau huruf kecil semua)
  • nilai integer 0
  • nilai real 0.0
  • empty string
  • nilai NULL
Atau untuk lebih jelasnya,seperti keterangan di bawah ini :
Tipe Data Integer

Tipe ini meliputi semua bilangan bulat dengan range -2,147,483,648 sampai +2,147,483,647 pada platform 32bit. PHP juga akan mengkonversi secara otomatis bila suatu bilangan berada diluar range tersebut ke dalam tipe data floating point. Tipe ini juga dapat dinyatakan dalam bentuk oktal (berbasis 8), desimal (berbasis 10), heksadesimal (berbasis 16). Seperti dalam contoh berikut :

$oktal = 031;
$desimal = 25;
$heksadesimal = 0×10;

Tipe Data Floating Point

Tipe ini biasa digunakan dalam bilangan pecahan namun bisa juga bilangan desimal. Tipe ini memiliki range 1.7E-308 sampai 1.7E+308. Dapat dinyatakan dalam bentuk bilangan desimal atau dalam bentuk pangkat. Seperti contoh dibawah ini :

$desimal = 0.25;
$pangkat = 15.0E-2

Tipe Data String

Tipe data string dinyatakan dengan mengapitnya menggunakan tanda petik tunggal (‘ ‘) atau tanda petik ganda (” “). Perbedaan dari penggunaan keduanya adalah dengan tanda petik tunggal kita tidak dapat menggunakan variable dan escape sequence handling bersama dalam suatu kalimat. Seperti contoh :

$var=”tanda”;
echo “1. Contoh $var ini dapat digunakan”;
echo ’2. Contoh $var ini tidak dapat digunakan’;

output ;

1. Contoh tanda ini dapat digunakan
2. Contoh $var ini tidak dapat digunakan

Tipe Data Array

Tipe ini dapat mengandung satu atau lebih data juga dapat diindeks berdasarkan numerik atau string. Ia juga mendukung multiarray dimensi dan membolehkan semua datanya berbeda tipe data. Seperti contoh :

$array[] = 1;
$array[] = “2″;
$array[] = ’3′;
$array[] = ‘X’;
$mobil[sedan] = “Timor”;
$mobil[station] = “Kijang”;
$mobil[pickup] = “Zebra”;

for ($n=0; $n < 5; $n++) {
echo “variable \$array[$n] bernilai : ‘$array[$n]‘”;
}

echo “
variabel \$mobil[sedan] bernilai : ‘$mobil[sedan]‘
variabel \$mobil[station] bernilai : ‘$mobil[station]‘
variabel \$mobil[pikcup] bernilai : ‘$mobil[pickup]‘”;

Tipe Data Object

Tipe data object dapat berupa bilangan, variable atau fungsi. Object dibuat dengan tujuan agar para programmer terbiasa dengan OOP, meski fasilitas ini masih minim. Seperti contoh :

class Mobil {
var $jenis = “Mobil Sedan”;
function ganti_mobil($jenis) {
$this->jenis = $jenis;
}
}

$mobil = new Mobil;
echo $mobil->jenis;
$mobil->ganti_mobil(“Mobil Station”);
echo “<br>”.$mobil->jenis;


Pengantar Dan Pengertian Lebih Jauh Seputar PHP

Pengantar PHP & MySQL

a. Pendahuluan
Jika kita memperhatikan perkembangan teknologi situs-situs web modern saat ini kita akan merasakan betapa cepatnya perkembangan teknologi untuk website ini. Baik dari segi design maupun dari bahasa pemrograman yang digunakan. Jika diperhatikan dengan cermat perkembangan teknologi web saat ini sudah mulai meniggalkan design-design web yang statis dan lebih mengarah kepada design web yang dinamis dan interaktif. Bahkan teknologi web saat ini sudah mulai banyak digunakan untuk membuat aplikasi-aplikasi berbasis web.
Mengapa PHP dan MySQL?
PHP saat ini merupakan salah satu bahasa pemograman berbasis web yang bisa memproses dengan sangat cepat, selain menawarkan kecepatan proses php juga mudah di aplikasikan ke berbagai macam platform OS dan hampir semua browser bisa mengakses web dengan php. Dengan lisensi GPL maka PHP makin mengukuhkan dirinya sebagai pilihan utama untuk bahasa pemrograman berbasis web saat ini.
Meskipun dikembangkan oleh vendor yang berbeda dan sama sekali tidak ada hubungannya antara PHP dengan MySQL akan tetapi sampai saat ini setiap kali ada php biasanya database yang digunakan adalah MySQL. Hal ini cukup beralasan karena php sebagai bahasa pemrograman yang murah,cepat dan efisien sementara MySQL merupakan RDBMS yang cepat dan murah bahkan kedua software ini bisa didapatkan dengan gratis tanpa harus membayar lisensi.
Jadi sampai saat ini kolaborasi antara PHP dan MySQL bisa dikatakan sebagai pasangan yang serasi karena cukup cepat,efisien dan murah serta mudah dalam penggunaannya.

b. Mengakses MySQL
Sebelum kita mencoba membuat script php untuk mengakses database MySQL kita coba untuk membuat satu tabel dengan nama buku_tamu dengan nama field sbb:
id :
Nama :
Email :
Tgl Kirim :
Komentar :
Setelah database berhasil kita buat untuk mengakses database tersebut dengan php kita perlu membuat 1 file untuk mengakses ke mysql. Berikut ini adalah contoh script yang kita gunakan untuk mengakses database buku_tamu :
<?
$open=mysql_connect(“hostname”,”user”,”password”) or die(“koneksi gagal”);
$db=mysql_select_db(“nama_database”) or die(“database tidak ditemukan”);
?>
Keterangan :
- $open=mysql_connect(“hostname”,”user”,”password);
baris ini mendefinisikan perintah untuk melakukan koneksi ke MySQL.
o Hostname : menyatakan host yang akan kita akses (eg, localhost)
o User : berisi user dari MySQL (eg, root);
o Password : merupakan password MySQL
- Or die(“koneksi gagal”);
Baris ini akan dijalankan apabila ada kesalahan dalam memasukkan hostname,user,dan password dalam database tidak sesuai atau mengalami kegagalan.
- $db=mysql_select_db(“nama_database”);
baris ini menyatakan perintah untuk mengaktifkan database yang kita inginkan dengan memasukkan nama_database dengan database yang sesuai dengan nama database yang kita punya (eg. buku_tamu).
<?
$open=mysql_connect(“localhost”,”root”,”password”) or die(“koneksi database gagal”);
$db=mysql_Select_db(buku_tamu) or die(“database tidak ditemukan”);
?>
Buatlah script diatas dan jangan lupa untuk mengganti atribut-atribut yang ada di sesuaikan dengan database yang akan kita akses. Setelah itu simpanlah dengan nama file database.php.

c. Membuat Form
Setelah kita berhasil membuat script untuk koneksi ke dalam database pada bagian ini kita akan mencoba untuk membuat form yang nantinya akan kita gunakan untuk mengentrikan data kedalam database. Contoh yang akan kita buat adalah contoh untuk membuat aplikasi buku tamu.
<HTML>
<TITLE>Latihan Membuat buku tamu</TITLE>
<TABLE>
<TR>
<TD colspan=”2” align=”center”>Latihan Membuat buku Tamu</TD>
</TR>
<FORM action=”simpan.php” method=”POST”>
<TD width=”50%”>NAMA</TD>
<TD width=”50%”><INPUT name=”nama” type=”text” size=”30”></TD><TR>
<TD width=”50%”>EMAIL</TD>
<TD width=”50%”><INPUT name=”email” type=”text” size=”30”></TD><TR>
<TD width=”50%”>KOMENTAR</TD><TD width=”50%”>
<TEXTAREA NAME=”komentar” ROWS=”4″ COLS=”40″></TEXTAREA>
</TD>
<TR>
<TD colspan=”2” align=”center”><INPUT type=submit VALUE=”Kirim”></TD></TR>
</FORM>
<TABLE>
Buatlah script diatas dengan menggunakan notepad atau editor text lainnya kemudian simpanlah file terserbut dengan nama form.php
keterangan :
- <FORM action=”simpan.php” method=”POST”>
pada baris ini menyatakan bahwa variabel dari form yang kita buat akan dikirimkan dengan method POST ke dalam file simpan.php

d. Membuat Script Penyimpanan
Setelah form untuk entry selesai kita buat sekarang kita membuat 1 file untuk menyimpan variabel yang dikirimkan oleh action pada form diatas yang berisi script php berikut ini :
<?
require_once(“database.php”);
$ins=mysql_query(“INSERT into buku_tamu(nama,email,komentar) VALUES(‘$_POST[nama]’,’$_POST[email]’,’$_POST[komentar]’);
if($ins){
header(“location:baca.php”);
}else{
die(“Gagal dimasukkan”);
}
?>
Keterangan :
- require_once(“database.php”)
baris ini medefinisikan file database.php untuk di include kan/disertakan ke dalam file simpan.php untuk melakukan koneksi ke MySQL dengan begitu kita tidak perlu lagi menuliskan script untuk koneksi ke database lagi.
- header(“location:baca.php”)
dengan fungsi ini apabila variabel sudah berhasil di simpan di dalam database maka halaman akan di redirect ke halaman baca.php.

e. Membuat halaman display
Setelah file kita berhasil memasukkan data ke dalam tabel buku_tamu diatas untuk bagian ini kita akan mencoba membuat tampilan halaman display dari buku tamu yang berhasil kita masukkan.
Berikut ini adalah script untuk membuat halaman display dari buku tamu
<?
require_once(“database.php”);
?>
<HTML>
<TITLE>Aplikasi buku tamu</TITLE>
<TABLE align=”center”>
<TR>
<TD colspan=”2″ align=”center”>Aplikasi Display Buku Tamu</TD>
</TR>
<TR>
<TD colspan=”2″ bgcolor=”#959595″ height=”10″></TD><TR>
<?
$que=mysql_query(“SELECT * from buku_tamu order by id DESC”);
while($row=mysql_fetch_object($que)){
?>
<TD width=”50%”>Nama</TD>
<TD width=”50%”><? echo ucwords($row->nama); ?></TD></TR>
<TR>
<TD width=”50%”>Email</TD>
<TD width=”50%”><? echo “$row->email”; ?></TD></TR>
<TR>
<TD width=”50%”>Komentar</TD>
<TD width=”50%”><? echo “$row->komentar”; ?></TD></TR>
</TR>
<TR><TD width=”100%” height=”10″ colspan=”2″ bgcolor=”#959595″></TD></TR>
<?
}
?>
</TABLE>
</HTML>

Keterangan :
- mysql_query()
fungsi untuk melakukan query ke dalam tabel MySQL berdasarkan pada kriteria dan aturan yang akan kita jalankan.
- mysql_fetch_object()
Fungsi untuk merubah result variabel ke dalam object untuk selanjutnya bisa di print out kan ke dalam halaman baca

PHP

Pengenalan PHP

PHP merupakan singkatan rekursif (akronim berulang) dari PHP Hypertext Preprocessor. PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini atau dalam kata lain bisa diartikan sebuah bahasa pemrograman web yang bekerja di sisi server (server side scripting) yang dapat melakukan konektifitas pada database yang di mana hal itu tidak dapat dilakukan hanya dengan menggunakan sintaks-sintaks HTML biasa. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain.

Contoh terkenal dari aplikasi PHP adalah phpBB dan MediaWiki (software di belakang Wikipedia). PHP juga dapat dilihat sebagai pilihan lain dari ASP.NET/C#/VB.NET Microsoft, ColdFusion Macromedia, JSP/Java Sun Microsystems, dan CGI/Perl. Contoh aplikasi lain yang lebih kompleks berupa CMS yang dibangun menggunakan PHP adalah Mambo, Joomla!, Postnuke, Xaraya, dan lain-lain.



Sejarah PHP

Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs Personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web.

Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.

Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.

Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP dirubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.

Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.

Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.

Kelebihan PHP dari bahasa pemrograman lain

    Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
    Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, nginx, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah.
    Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis - milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.
    Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.
    PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah system.

Cara kerja PHP

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa PHP adalah aplikasi di sisi server atau dengan kata lain beban kerja ada di server bukan di client. Pada saat browser meminta dokumen PHP, web server langsung menggunakan modul PHP untuk mengolah dokumen tersebut. Jika pada dokumen terkandung fungsi yang mengakses database maka modul PHP menghubungi database server yang bersangkutan. Dokumen yang berformat PHP dikembalikan web server dalam format HTML, sehingga source code PHP tidak tampak di sisi browser.